Thursday, November 27, 2014

SISTEM BILANGAN DAN PENGKODEAN

Kuliah Organisasi Sistem Komputer
JUDUL ARTIKEL : SISTEM BILANGAN  DAN PENGKODEAN
ditujukan untuk : menyelesaikan tugas individu pada http://uzi-online.blogspot.com/2000/11/kuliah-organisasi-sistem-komputer.html

  • Data : 
Bilangan biner atau informasi berkode biner lain yang dioperasikan untuk mencapai beberapa hasil penghitungan penghitungan aritmatik, pemrosesan data dan operasi logika.
  • Tipe Data :
1. Data Numerik : merepresentasikan integer dan pecahan fixed-point, real floating-point dan desimal berkode biner.

2. Data Logikal : digunakan oleh operasi logika dan untuk menentukan atau memriksa kondisi seperti yang dibutuhkan untuk instruksi bercabang kondisi.

3. Data bit-tunggal : untuk operasi seperti SHIFT, CLEAR dan TEST.

4. Data Alfanumerik : data yang tidak hanya dikodekan dengan bilangan tetapi juga dengan huruf dari alpabet dan karakter khusus lainnya.
  • Sistem Bilangan
Di dalam bahasa pemrograman assembler terdapat beberapa jenis bilangan yang dapat digunakan ,antara lain : 

1. Biner (basis 2)
Semua bilangan, data maupun program itu sendiri akan diterjemahkan oleh komputer ke dalam bentuk bilangan biner. Jadi pendefinisisan data dengan jenis bilangan apapun (Desimal, oktal dan hexadesimal) akan selalu diterjemahkan oleh komputer ke dalam bentuk biner.
Bilangan biner adalah bilangan yang hanya terdiri atas 2 kemungkinan (berbasis dua), yaitu 0 dan 1 karena berbasis dua, maka pengkorversian ke dalam bentuk desimal adalah dengan mengalikan suku ke-N dengan 2N.






2. Oktal (basis 8)
Bilangan oktal adalah bilangan dengan basis 8, artinya angka yang dipakai hanyalah antara 0-7. Sama halnya dengan jenis bilangan yang lain, suatu bilangan oktal dapat dikonversikan dalam bentuk desimal dengan mengalikan suku ke-N dengan 8N.





3. Desimal (basis 10)
Bilangan Desimal adalah jenis bilangan yang paling banyak dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bilangan desimal adalah bilangan yang terdiri atas 10 buah angka (berbasis 10), yaitu angka 0-9. Dengan basis sepuluh ini maka suatu angka dapat dijabarkan dengan perpangkatan sepuluh.





4. Heksadesimal (basis 16)
Bilangan hexadesimal merupakan bilangan yang berbasis 16. Dengan angka yang digunakan berupa:
0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,E,F. Dalam pemrograman assembler, jenis bilangan ini boleh dikatakan yang paling banyak digunakan. Hal ini dikarenakan mudahnya pengkonversian bilangan ini dengan bilangan yang lain, terutama dengan bilangan biner dan decimal, karena berbasis 16, maka 1 angka pada hexadesimal akan menggunakan 4 bit.




  • Konversi Sistem Bilangan
1. Basis X ke DESIMAL
Bilangan bulat : bilangan tersebut dikalikan dengan Xm (m : sesuai dengan nilai tempat/bobot).




Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan X-m (m: sesuai dengan nilai tempat/bobot).





2. DESIMAL ke Basis X
Bilangan bulat : bilangan tersebut dibagi berulang dengan basis X
Bilangan pecahan : bilangan tersebut dikalikan dengan basisnya, dan berulang untuk hasil kali pecahannya.

3. BASIS X ke BASIS Y
Bilangan tersebut diubah ke desimal (lihat no. 1) kemudian ubah desimal tersebut ke basis Y (lihat no. 2).

  • Contoh Pengonversian Sistem Bilangan
Untuk mempermudah memahami pengkonversian ini, terlebih dahulu kita buat deret bilangan yaitu 
Sehingga didapat :
Terdapat beberapa macam pengonversian (lihat tabel 1)

tabel 1




  • Desimal à Biner

Ambil contoh bilangan 123 yang akan dikonversikan dari decimal ke biner
123(10) = …… (2)
                   64    32       16       8         4         2         1
             =     1        1         1        1        0        1          1
Untuk membuktikannya kita dapat menjumlahkan data yang bernilai 1yaitu 64, 32,16, 6, 2, dan 1.
            = 64 + 32 + 16 + 8   +2 +1 = 123
Jadi terbukti bahwa 123(10)             = 1111011 (2)

  • Desimal à Oktal

123(10)             = … (8)
Karena biner dari 123(10) sudah kita ketahui yaitu 1111011 ,kita dapat mengubahnya ke dalam bentuk octal dengan membagi bilangan biner tersebut menjadi bagian – bagian yang setiap bagiannya berisi 3 bilangan biner :
=          1          1          1          1          0          1          1
Dapat dilihat bahwa terdapat sebuah bilangan yang tidak memiliki teman/sendiri,sehingga kita dapat menambahkan 0 secukupnya,sehingga akan menjadi
= 0       0          1          1          1          1          0          1          1
Langkah selanjutnya kita ingat deret bilangan untuk mempermudah pengerjaanya,karena setiap bagiannya berisi 3 data maka baris bilangan yang kita gunakan hanya sampai 3 saja,untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah
             4         2         1             4         2         1            4         2         1
=          0          0          1          1          1          1          0          1          1
            Bagian.1                   Bagian.2                   Bagian.3
Kemudian jumlahkan data yang bernilai 1 pada tiap-tiap bagiannya
Pada bagian.1 berjumlah 1                                    = 1
Pada bagian.2 berjumlah 4 + 2 + 1           = 7
Pada bagian.3 berjumlah 2+1                   = 3
=          0          0          1          1          1          1          0          1          1
                        1                                  7                                  3
Untuk membuktikannya kita dapat melakukan perhitungan dari data 173 seperti dibawah ini,
= (1 x 82)+(7 x 81) + (3 x 80)
= 64 + 56 + 3
= 123
Jadi, terbukti bahwa nilai dari 123(10)        = 173 (8)

  • Desimal à Heksadesimal

123(10)             = … (16)
Karena biner dari 123(10) sudah kita ketahui yaitu 1111011 ,kita dapat mengubahnya ke dalam bentuk hexadesimal dengan membagi bilangan biner tersebut menjadi bagian – bagian yang setiap bagiannya terdiri dari 4 bilangn biner :
=          1          1          1          1          0          1          1
Dapat dilihat bahwa terdapat sebuah bagian yang kurang jumlah anggotanya ,sehingga kita dapat menambahkan 0 secukupnya,sehingga akan menjadi
= 0       1          1          1          1          0          1          1
Langkah selanjutnya kita ingat deret bilangan untuk mempermudah pengerjaanya,karena setiap bagiannya berisi 4 data maka baris bilangan yang kita gunakan hanya sampai 4 saja,untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah
             8         4         2         1              8         4         2         1
=          0          1          1          1          1          0          1          1
            Bagian.1                               Bagian.2                  
Kemudian jumlahkan data yang bernilai 1 pada tiap-tiap bagiannya
Pada bagian.1 berjumlah 4 + 2 + 1           = 7
Pada bagian.2 berjumlah 8 + 2 + 1           = 11
=          0          1          1          1          1          0          1          1
                        7                                              11
=          0          1          1          1          1          0          1          1
                        7                                              B
Angka 11 dalam heksadesimal diwakilkan dengan huruf B , Untuk membuktikannya kita dapat melakukan perhitungan dari data 7B seperti dibawah ini :
= (7x 161)+(11 x 160)
= 112 + 11
= 123
Jadi, terbukti bahwa nilai dari 123(10)       =  7B (16)

  • Kode Biner
1. BCD (Binary Coded Decimal)
- Mengkodekan setiap digit desimal dengan 4 bit.
- Disebut juga kode 8421 artinya MSB mempunyai bobot 8, sedang LSB mempunyai bobot 1. 






2. Kode Gray
- Kenaikan hitungan (penambahan) dilakukan hanya dengan pengubahan keadaan satu bit saja.
- Kode Gray sering digunakan dalam situasi dimana kode biner yang lainnya mungkin menghasilkan kesalahan atau kebingungan selama dalam transisi dari satu word kode ke word kode yang lainnya, dimana lebih dari satu bit dari kode diubah.

3. Kode ASCII
- Kode ASCII termasuk kode Alfanumerik 


Mengutip dengan tambahan dari :
Data Pribadi.

Materi Mata Kuliah Organisasi Sitem Komputer BAB 2.
Materi Praktikum Organisasi Sistem Komputer Pertemuan pertama.

HYPER TEXT TRANSFER PROTOKOL (HTTP: )

TUGAS Pengenalan Teknologi Internet & New Media #4

HYPER TEXT TRANSFER PROTOKOL

Pada postingan ini saya akan mencoba membahas mengenai HTTP , pada  postingan sebelumnya pun saya sudah mengupas sedikit mengenai HTTP yaitu  di postingan Analisis Web, karena HTTP  erat hubungannya dengan WEB.
Selamat membaca...
  • Pengertian Hypertext Transfer Protocol

Hypertext Transfer Protocol (HTTP) adalah sebuah protokol jaringan lapisan aplikasi yang digunakan untuk sistem informasi terdistribusi, kolaboratif, dan menggunakan hipermedia. Penggunaannya banyak pada pengambilan sumber daya yang saling terhubung dengan tautan, yang disebut dengan dokumen hiperteks, yang kemudian membentuk World Wide Web pada tahun 1990 oleh fisikawan Inggris, Tim Berners-Lee. Hingga kini, ada dua versi mayor dari protokol HTTP, yakni HTTP/1.0 yang menggunakan koneksi terpisah untuk setiap dokumen, dan HTTP/1.1 yang dapat menggunakan koneksi yang sama untuk melakukan transaksi. Dengan demikian, HTTP/1.1 bisa lebih cepat karena memang tidak perlu membuang waktu untuk pembuatan koneksi berulang-ulang.
Tim Berners-Lee
Pengembangan standar HTTP telah dilaksanakan oleh Konsorsium World Wide Web (World Wide Web Consortium/W3C) dan juga Internet Engineering Task Force (IETF), yang berujung pada publikasi beberapa dokumen Request for Comments (RFC), dan yang paling banyak dirujuk adalah RFC 2616 (yang dipublikasikan pada bulan Juni 1999), yang mendefinisikan HTTP/1.1.

Friday, November 21, 2014

WI-FI (STANDAR IEEE 802.11)

TUGAS Pengenalan Teknologi Internet & New Media #3

WI-FI NETWORKING

Pada postingan sebelumnya saya sudah mencoba membahas mengenai INTERNET dan sekarang saya ingin mencoba membahas mengenai Wireless-LAN atau yang lebih sering kita kenal dengan Wi-Fi, Selamat membaca...
  • Sejarah Wi-Fi
Sejarah teknologi 802.11 berawal pada putusan Komisi Komunikasi Federal AS tahun 1985 yang merilis pita GSM untuk pemakaian tanpa lisensi.[3] Pada tahun 1991, NCR Corporation bersama AT&T menemukan pendahulu 802.11 yang ditujukan untuk sistem kasir. Produk-produk nirkabel pertama berada di bawah nama WaveLAN.

Victor Hayes
Victor Hayes yang lahir di Surabaya,31 Juli 1941 ini telah dijuluki sebagai "Bapak Wi-Fi",karena Ia terlibat dalam perancangan standar pertama IEEE. Sejumlah besar paten oleh banyak perusahaan memakai standar 802.11. Pada tahun 1992 dan 1996, organisasi Australia CSIRO mendapatkan paten untuk sebuah metode yang kelak dipakai di Wi-Fi untuk menghapus gangguan sinyal. Pada bulan April 2009, empat belas perusahaan teknologi setuju membayar $250 juta kepada CSIRO karena melanggar paten-paten mereka, ini mendorong Wi-Fi disebut-sebut sebagai temuan Australia, meski hal ini telah menjadi topik sejumlah kontroversi. CSIRO memenangkan gugatan senilai $220 juta atas pelanggaran paten Wi-Fi tahun 2012 yang meminta firma-firma global di Amerika Serikat membayar hak lisensi kepada CSIRO senilai $1 miliar.Tahun 1999, Wi-Fi Alliance dibentuk sebagai sebuah asosiasi dagang untuk memegang merek dagang Wi-Fi yang digunakan oleh banyak produk.