INTERCONNECTION-NETWORK
- Sejarah Internet
Cikal bakal Internet adalah ARPANET,sebuah eksperimen berbasis komunikasi data milik Amerika Serikat yang didirikan pada tahun 1969.Tujuan ARPANET adalah untuk menghubungkan para peneliti ke pusat-pusat komputer sehingga mereka bisa bersama-sama memanfaatkan sarana komputer untuk tujuan penelitian mereka.Kegiatan ini di sponsori oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat bersama dengan lembaga Advanced Research Projects Agency (ARPA). Pada tahun 1980-an, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan,yaitu ARPANET dan Milnet (Jaringan Militer). Kedua jaringan tersebut masih tetap berhubungan, sehingga komunikasi antarjaringan tetap dapat dilakukan.
Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi di bubarkan. Pada saat itulah National Science Foundation Network (NSFNET) dibangun dan berbagai jaringan internasional dari berbagai negara, seperti Australia,negara-negara Skandinavia,Inggris,Perancis,Jerman,Kanada,serta Jepang segera bergabung dengan NSFNET.
Berbeda dengan Amerika Internet di Indonesia lebih banyak tumbuh dari kegiatan masyarakat yang memiliki perhatian pada dunia komputer dan bergerak di bidang pendidikan.
Pada saat ini,pemakaian Internet sudah bukan murni untuk riset saja,tetapi mencakup kegiatan sosial,bisnis,pendidikan,budaya,dan lain-lain. Komersialisasi Internet mulai terjadi tahun 1980-an di Amerika Serikat dengan diijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet mulai booming pada tahun 1990-an yang memicu banyak perubahan pada aspek kehidupan.
- Pengertian Internet
Ada dua macam penulisan dan pengertian Internet. Internet (dengan “I” besar) adalah jaringan komputer global (bersifat mendunia) yang berisikan informasi serta sebagai sarana komunikasi yang berupa teks,gambar,suara,dan video. Adapun internet (dengan “I” kecil) adalah hubungan antara du komputer atau lebih untuk keperluan informasi dan komunikasi. Melalui Internet,melalui Internet informasi-informasi dari manapun asalnya dapat kita hadirkan ke dalam komputer kita dengan cepat ,mudah ,dan murah. Proses komunikasi pun dapat kita lakukan dengan orang dari seluruh dunia dengan cepat ,mudah ,dan murah pula. Dengan adanya Internet ,waktu dan batas antarnegara di dunia seolah-olah menjadi semakin kabur/maya,sehingga muncul istilah bahwa Internet adalah “dunia maya”.
- Perkembangan internet
Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi, sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat, perusahaan / industri maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha atau lembaga lainnya.
Konsep B to B (Busines to Business), B to C (Business to Customer), telah banyak diterapkan oleh sebagian besar perusahaan di dunia. Bahkan terakhir akan merambah ke sektor Government, dengan konsep G to G (Government to Government), G to C (Governement to Customer), serta G to B (Government to Business). Tingkat pertumbuhan pengguna internet juga menunjukan angka yang sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi bagian kebutuhan dalam sebuah rumah tangga. Fenomena ini menunjukan bahwa 5 sampai 10 tahun yang akan datang teknologi informasi akan menguasai sebagian besar pola kehidupan masyarakat, badan usaha maupun pemerintah.
Secara keseluruhan memang masih dapat dikatakan bahwa internet relatif baru dikenal oleh masyarakat Indonesia dan frekuensi pemakainyapun belum terlalu banyak. Namun perkembangan internet di Indonesia telah menunjukan perkembangan yang signifikan.
Pelanggan dan Pengguna Internet
TAHUN - PELANGGAN - PENGGUNA
1996 31000 110000
1997 75000 384000
1998 134000 512000
1999 256000 1000000
2000 760000 1900000
2001 1680000 4200000
Sumber: APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia)
Namun dibandung dengan negara-negara asia yang lebih maju, seperti Singapura, Taiwan dan hongkong, Indonesia masih ketinggalan jauh. Indikasi yang kuat adalah masih terbatasnya jumlah pelanggan internet yang baru berkisar 1.680.000 pelanggan sampai dengan tahun 2001 (APJII) atau tidak lebih 5 persen dari total jumlah rumah tangga di perkotaan. Dibandingkan dengan negara-negara Asia yang tersebut di atas, yang lebih matang pasar internetnya seperti Singapore yang telah memiliki pelanggan sebanyak 47,4 persen dari jumlah rumah tangga maka kondisi pasar internet di Indonesia masih ketinggalan jauh. Sedangkan sebagai pembanding yang lainnya adalah di Taiwan dan Hongkong yang masing-masing 40 persen dan 26,7 persen dari jumlah rumah tangga (Newsbyte, 2001). Contoh lainnya adalah di China yang berpenduduk lebih dari satu milyar telah memiliki tidak kurang dari 24 juta pemakai internet dengan tingkat penetrasi mencapai 7 persen terhadap penduduk di atas usia 5 tahun (Iamasia, 2001). Ditinjau dari gambaran statistik di atas maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa masyarakat pengguna internet di Indonesia masih baru taraf pengenalan atau masih merupakan pasar yang baru muncul (mulai).
Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan pasar internet, namun peningkatan jumlah pelanggan internet yang ada saat ini menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup besar. Memang pada tahun 2001 terjadi kelesuan, namun itu bersifat sementara karena efek dari krisis global yang sedang di alami, disamping pengaruh tragedy penghancuran Gedung WTC sebagai simbul pusat perekonomian dunia. Efek dan pengarih global ini bisa dilihat dengan penurunan jumlah registran untuk domain id yang mencapai 17,9 % dari jumlah registran pada tahun 2000, yaitu dari angka 4264 registran turun menjadi 3501 registran. Namun penurunan permintaan domain id tersebut tidak serta merta berbanding lurus dengan pengingkatan jumlah pelanggan internet, karena justru pada tahun 2001 persentasi jumlah pelanggan internet menunjukan kenaikan angka yang sangat tinggi, yaitu 121%, dari 760000 pelanggan meningkat menjadi 1680000 pelanggan.
Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah perusahaan penyedia jasa layanan internet / ISP (Internet Service Provider), yang pada akhir tahun 2001 ini telah mencapai 68 ISP. Hal ini menunjukan bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Pada tahun 2001 memang secara global terjadi penurunan khususnya di bisnis cyberspace ini, namun hal itu merupakan seleksi alam dimana ternyata justru peningkatan layanan customer semakin meningkat, dan menunjukan juga bahwa pemain bisnis yang tetap survive adalah para pemain yang serius akan model bisnis yang dikembangkannya (berita detik).
Namun disamping kondisi yang postitif di atas, pada pertengahan kwartal pertama tahun 2002, terjadi fenomena menarik, karena sebuah jaringn ISP terluas yaitu WasantaraNet telah menutup sebagian kantor cabangnya. Kemudian berikutnya, disusul ISP yang memiliki jaringan luas juga, yaitu MegaNet mengumumkan bahwa perusahaannya telah menutup semua kantor operasionalnya. Kondisi ini jelas kurang menguntungkan bagi perkembangan akses informasi oleh masyarakat.
Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak beroperasinya kembali sebagian kantor cabang ISP tersebut, dianataranya, karena alasan cost perasionalnya yang terlalu tinggi, yang tidak bisa dipenuhi oleh pendapatanya. Namun pada perkembangan terakhir disebutkan bahwa alasan utamanya adalah karena persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh TELKOM, dengan TelkomNet Instantnya.
Dari semua kondisi di atas, yang utama bagi user internet Indonesia adalah akses yang murah dan cepat, sehingga mereka bisa menikmati perkembangan teknologi informasi, terutama user internet di tingkat masyarakat daerah. Semua itu akan terwujud jika pengambil kebijkan di bidang ini bisa memiliki pandangan yang seimbang, baik dari segi user internet (masyarakta), maupun dari segi perusahaan penyedia jasa layanan internet dan teknologi informasi.
Pemerintah Indonesia mulai mendorong kepada seluruh warganya untuk meggunakan media Internet seperti yang dilakukan oleh Depkominfo yang mensponsori penayangan berbagai iklan di media televisi, tapi apakah penggunaan Internet dapat memberikan manfaat positif atau malah dapat berdampak negatif pada para penggunanya masih belum dipastikan, seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa ada banyak manfaat positif yang didapat dari penggunaan media Internet, tapi ada juga beberapa dampak negatif yang dapat dialami oleh para pengguna Internet.
- Dampak positif dan negatif dari penggunaan internet
Dampak positif Internet :
1. Media Komunikasi
media komunikasi 300x168 Dampak Positif Dan Negatif Penggunaan Internet Dikalangan Remaja
media komunikasi
Hal yang terlintas pada benak kita adalah chatting, salah satu media yang digunakan untuk berkomunikasi. Dan contoh media yang sering digunakan adalah facebook, twitter, friendster, Mirc. Selain itu internet juga dapat digunakan untuk mengirim E-mail, dan melakukan video conference atau bahkan berkomunikasi langsung lewat telephone via online. Hal ini memudahkan bagi para pengguna jejaring sosial untuk dapat berkomunikasi dan mengenal seseorang tanpa memikirkan jarak ataupun tempat.
2. Sumber Informasi
sumber informasi Dampak Positif Dan Negatif Penggunaan Internet Dikalangan Remaja
sumber informasi
Informasi di internet sangatlah baru dan selalu diperbaharui setiap waktu, terlebih lagi internet berhubungan dengan informasi di seluruh dunia, para pecandu informasi akan tetap bisa mencari informasi tanpa terhalangi oleh jarak dan tempat dengan adanya Google, Yahoo, dan website-website yang lain, bahkan mahasiswa sekalipun dapat mengetahui kelulusannya lewat internet tanpa harus mendatangi ke kampusnya. Dan hal inipun sangat berguna bagi pelajar yang ingin belajar otodidak dalam suatu hal terlebih dengan adanya gambar yang dapat dicari di internet memudahkan pelajar untuk dapat praktek otodidak, karena internet menyediakan segala keperluan informasi yang kita butuhkan.
3. Media Pendidikan Sekaligus Hiburan
hiburan dalam internet 300x145 Dampak Positif Dan Negatif Penggunaan Internet Dikalangan Remaja
hiburan dalam internet
Internet kini diolah sedemikian rupa hingga tersedia software atau aplikasi yang menunjang dan mengasah pendidikan anak, yang iringi dengan hiburan agar pembaca tidak merasa bosan. Dengan belajar melalui internet anak dapat mendapatkan pendidikan yang lebih luas. Beberapa game juga diaplikasikan untuk meningkatkan kecerdasan anak, dengan gambar yang dirancang begitu menarik dan materi yang tidak membosankan mengundang minat anak untuk melatih konsentrasi, dampaknya anak akan dapat belajar untuk memecahkan suatu hal dan lebih berkonsentrasi dalam menyelesaikan masalah.
4. Memudahkan Belanja dan Bertransaksi
internet untuk berbisnis 300x269 Dampak Positif Dan Negatif Penggunaan Internet Dikalangan Remaja
internet untuk berbisnis
Dengan adanya E-commerce memudahkan kita untuk berbelanja tanpa harus mendatangi Mall atau tempat jual beli barang yang kita inginkan. Internet tidak hanya untuk mencari data atau informasi yang dicari saja, tetapi dapat digunakan sebagai tempat berjualan barang dan jasa. Telah tersedia pembayaran kartu kredit dalam internet (E-Banking) sehingga konsumen tidak perlu pusing-pusing untuk membayar di kassa, tentu hal ini sangat berguna bagi para wanita karir yang tidak mempunyai waktu untuk berbelanja keluar rumah.
Dampak Negatif Internet :
1. Pornografi
Saking terlalu gampangnya mendapatkan informasi di internet, internetpun terkadang menjadi ajang pornografi. Hal ini harus di antisipasi bagi orangtua yang tidak menginginkan anaknya menyalahgunakan dunia internet. Situs atau homepage yang berbau pornografi sering kali terbuka ditengah iklan, atau bahkan dicari dengan sengaja. Hal ini salah satu penyebab diadakan pemblokiran situs pornografi di Indonesia.
2. Perjudian
Sudah tidak dipungkiri dengan internet dapat berkomunikasi dengan jarak tak terhingga, membuat para pelaku perjudian terjun dalam internet dan menyalahgunakan internet untuk berjudi jarak jauh dan aman atau bahkan berjudi secara online.
3. Penipuan
Penipuan dapat terjadi dimana saja dan kapan saja, termasuk internet maraknya berkenalan dengan orang asing juga salah satu hal yang dapat dijadikan modus, atau bahkan iklan yang berkedok hadian jutaan miliyar. Hal yang patut kita lakukan adalah mengindahkan hal-hal yang belum tau pusat informasinya.
4. Kurang Bergaul
Dengan informasi yang sangat banyak dan tak terhingga didunia internet mengurangi waktu bergaul dengan teman-teman yang lain khususnya para pelajar atau mahasiswa, bahkan di zaman yang telah canggih ini anak SD pun sudah berkenalan dengan dunia internet, hal ini mengurangi waktu mereka untuk berkomunikasi dengan teman sebayanya dan hal ini akan berdampak penyimpangan sosial dimasa depannya.
5. Kecanduan
Bila seseorang merasa lebih nyaman dengan fasilitas dan informasi dalam internet, dalam dirinya timbul rasa tidak peduli dengan waktu, hal ini menyebabkan ketergantungan kepada internet bahkan kecanduan untuk pelaku game online dan jejaring sosial media. Tentu dibutuhkan perhatian khusus dari pihak orangtua agar anaknya yang masih dibawah umur tidak mengalami kesimpangan sosial karena internet.
Mengutip dengan tambahan dari :
Tim Kreatif Bailmu. 2001. Teknologi Informasi dan Komunikasi SMA/MA kelas XI . Jakarta : PT Bumi Aksara.http://www.goechi.com/
http://id.wikipedia.org/wiki/
http://forum.kompas.com/
No comments:
Post a Comment