TUGAS ISD#3
PELAPISAN MASYARAKAT DI LINGKUNGAN SEKITAR
Stratifikasi Sosial secara umum memiliki arti perbedaan masyarakat atas lapisan-lapisan (kelas-kelas secara bertingkat), yang mana kelas tersebut dapat terbentuk karena tergantung sedikit banyaknya jumlah sesuatu yang dihargai oleh masyarakat. Misalnya, Jika masyarakat lebih menghargai materi, maka kelas yang paling tinggi adalah orang-orang yang dapat mengumpulkan materi sebanyak mungkin, sedangkan mereka yang sedikit atau tidak memiliki materi apa-apa berada pada kelas paling bawah.
Lapisan dalam masyarakat akan tetap ada sekalipun dalam masyarakat Kapitalis, Demokratis maupun Komunis, karena lapisan tersebut telah ada sejak manusia mengenal adanya kehidupan bersama dalam organisasi sosial.
Sedangkan,teori Stratifikasi Sosial menurut Karl Marx adalah pandangannya tentang teori kelas. Teori kelas adalah sejarah dari segala bentuk masyarakat atau sejarah peradaban umat manusia dari dulu hingga sekarang yang disebut dengan sejarah petikaian antar golongan / konflik antar kelas.
Pandangannya tentang Stratifikasi sosial yaitu kelas-kelas memiliki karakteristik dimana adanya solidaritas yang spontan sampai tingkat tertentu terhadap kelas-kelas lain. Didalam kelas harus terdapat benih-benih kesadaran kelas yaitu suatu benih kepentingan bersama. Kelas yang ada itu sendiri disebut dengan class in itself, apabila kelas itu sadar akan tempatnya di dalam proses produksi, maka timbulah kelas bagi dirinya sendiri yang disebut dengan class for itself. Kelas-kelas ini tergantung satu sama lainnya. Yang satu tidak dapat ada tanpa yang lain akan tetapi kelas-kelas ini tidaklah sederajat.
Kaum punya (kelas borjuis) memiliki kekuasaan Negara dan merupakan produsen gagasan yang berlaku. Maka perjuangan kelas tertindas mesti tertuju kepada kekuasaan Negara dan pendapat-pendapat yang berlaku. Perkembangan class in itself menjadi class for itself merupakan suatu proses pertumbuhan kesadaran politik diamana konflik kelas memainkan peranan kunci.
Kelas buruh mengalami penindasan dan penghisapan dalam segala hal, kaum buruh dikumpulkan dalam pabrik-pabrik dan diorganisir seperti tentara. Jumlahnya bertambah banyak karena kelas-kelas pengusaha indusri kecil, kaum pedagang kecil , tukang rente, kaum pengrajin dan petani menjadi proletar. Akan tetapi karena perjuang kels buruh untuk keluar dari kondisi yang buruk seperti ini sangat besar maka mereka membentuk kesatuan nasional dan bebas dari kelas-kelas borjuis.
Dalam konteks masyarakat kapitalis , Marx membedakan kelas (stratifikasi sosial) atas dua,yaitu
1. Kelas Borjuis
Yaitu kelas pemilik modal dan yang menguasai alat-alat produksi.
2. Kelas Proletar
Yaitu kelas pekerja yang hidupnya sangat tergantung pada kaum pemilik modal yang mempekerjakan serta yang menguasai mereka.
Marx membedakan manusia atas kelas-kelas (stratifikasi sosial) yaitu atas dasar posisi masing-masing kelas terhadap sarana-sarana produksi yang dimilikinya dan dilihat dari usaha yang berbeda dalam mendapatkan sumber – sumber daya yang langka.
Jika suatu kelompok manusia mampu menguasai sumber – sumber produksi dan alat produksi yang cukup banyak maka kelompok ini dapat disebut kelas pemilik modal. Sedangkan jika ia memiliki tanah yang cukup luas dan mempekerjakan banyak orang untuk menggarap dan mengolah tanah tersebut maka orang ini disebut sebagai kelas pemilik tanah dan jika sekumpulan orang yang hidup hanya dengan mengandalkan tenaga kerjanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan bekerja sepanjang hari pada kelas pemilik modal dan pemilik tanah maka inilah kelas yang paling rendah disebut dengan kelas pekerja (buruh).
Sistem Stratifikasi tergantung pada hubungan kelompok-kelompok manusia terhadap sarana-sarana produksi. Diantaranya ada yang disebut dengan Kelas modern, Yaitu mereka yang disebut pemilik tenaga kerja pemilik modal dan tuan-tuan tanah yang sumber keuangannya tergantung pada penerimaan upah, laba dan sewa tanah, dan berikutnya ada kelas rendah yang terdiri dari para pekerja atau kaum buruh dalam perusahaan milik kelas modern.
Pembgaian kerja dengan tugas tertentu dalam proses produksi mengakibatkan pembagian produk yang tidak sama maka timbulah yang namanya hak milik. Hak milik disini bukanlah hak milik pribadi berupa barang-barang konsumsi, melainkan milik pribadi berupa sarana-sarana produksi seperti alat, uang (modal). Dengan modal inilah orang dapat menyuruh orang lain bekerja untuk dirinya dan pemilik modal dapat menguasai tenaga kerja orang-orang lain.
Jadi,saya dapat mengambil kesimpulan dari wacana diatas dan survey yang telah saya lakukan pada lingkungan RT 008/010 Komp.PAM,Jatikramat,Jatiasih , saya dapat mengambil contoh stratifikasi sosial yang terjadi di lingkungan sekitar RT 008/010 Komp.PAM,Jatikramat,Jatiasih.adalah…
Di daerah ini masyarakatnya memiliki berbagai macam pekerjaan. Mulai dari Guru, Pegawai BUMN(Ayah saya), Pegawai Swasta(Ibu saya), Pegawai Pertamina sampai dengan pedagang biasa,dari pandangan menurut Karl Marx diatas,kebanyakan dari orang-orang yang bekerja di lngkungan RT saya adalah kelas proletar/kelas menengah, tetapi bukan pekerja kasar melainkan karyawan,menurut http://id.wikipedia.org/wiki/Kelas_sosial kelas sosial tidak hanya tebagi atas dua macam tetapi ada lima macam,yaitu
· Borjuis (Kelas atas)
· Borjuis pekerja (Kelas menengah atas)
· Proletariat (Kelas menengah)
· Lumpenproletariat (Kelas menengah bawah)
· Petani/Hamba (Kelas pekerja)
Dilingkungan sekitar lingkungan RT 008/010 Komp.PAM,Jatikramat,Jatiasih kebanyakan berada pada kelas menengah namun tidak sedikit pula yang berada pada kelas borjuis pekerja walapun seperti itu silaturahmi antara tetangga tetap terjadi tanpa membedakan status yang mereka masing-masing,sehingga rasa nyaman selalu dapat di rasakan .Startifikasi sosial yang seperti itulah yang terjadi di lingkungan saya.
Mengutip dengan perubahan dari :
No comments:
Post a Comment